Kamis, 14 Desember 2023

SIFAT-SIFAT CAHAYA

 

SIFAT- SIFAT CAHAYA

Dalam praktiknya, cahaya sebagai gelombang energi memiliki sifat atau karakteristik yang dapat dijadikan sebagai tujuan dan fungsinya dalam kehidupan sehari- hari. Sifat cahaya ini memiliki perbedaan dengan bentuk energy lain, seperti bunyi, getaran, dan sebagainya. Berikut ini sifat- sifat cahaya yang perlu kita ketahui beserta contohnya dalam aktivitas kehidupan sehari hari: 

1. Cahaya Dapat Merambat Lurus



Cahaya bersifat dapat merambat lurus. Sifat ini dapat terlihat saat senter disorotkan ke depan, maka cahaya senter akan merambat lurus sesuai arah yang dituju.

Rambatan cahaya dapat menembus benda bening atau transparan, contohnya adalah seperti kaca jendela rumah.

Sementara itu, sejumlah benda lainnya dapat meneruskan rambatan cahaya yang datang dan menyebarkan sebagian lainnya. Benda ini dinamakan benda translusens. Contohnya adalah seperti kain gorden tipis dan beberapa jenis plastik.

2. Cahaya Dapat Dipantulkan




Ketika cahaya mengenai permukaan yang datar dan licin, cahaya akan mengalami pemantulan teratur, contohnya pada cermin.

Ketika bercermin di cermin datang, orang bisa melihat pantulan dirinya sama besar dengan aslinya karena cahaya dipantulkan oleh cermin tersebut.

Sementara itu, pemantulan pada cermin cekung memiliki sifat bayangan lebih besar dari ukuran benda asli. Adapun sifat bayangan pada cermin cembung yaitu lebih kecil dari ukuran asli benda.

Ketika cahaya mengenai permukaan kasar, terjadi pemantulan baur (difus). Contoh, sebuah ruangan terkena cahaya pada siang hari membuatnya tidak gelap meskipun lampu tidak dinyalakan. Sebab, cahaya Matahari dipantulkan oleh benda-benda di ruangan tersebut.

3. Cahaya Menembus Benda Bening



Cahaya dapat menembus benda bening. Hal ini karena benda bening mampu meneruskan cahaya. Jika cahaya mengenai objek gelap, cahaya tidak akan menembus tapi membentuk bayangan. Contoh dari sifat ini adalah kaca jendela yang terkena sinar matahari.

4. Cahaya Dapat Dibiaskan



Artinya cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan.

5. Cahaya Dapat Diuraikan



Sifat cahaya dapat diuraikan disebut juga dispersi cahaya. Prinsip penguraian cahaya atau dispersi adalah penguraian cahaya putih menjadi cahaya berwarna-warni. Contoh sifat cahaya dapat diuraikan yaitu munculnya pelangi.

6. Cahaya Dapat Membentuk Bayangan



Seperti kita tahu, cahaya merambat lurus dan tidak dapat berbelok. Hal ini yang membuat terbentuknya bayangan. Ketika cahaya mengenai suatu benda, maka cahaya yang terhalang benda akan membentuk bayangan benda itu.

Senin, 30 September 2019

         Problem Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan masalah – masalah atau kasus sebagai titik pangkal pembelajaran dan penggunaan pengetahuan. Hal ini termasuk penggunaan pengetahuan baru yang diakuisisi oleh peserta belajar selama proses memecahkan masalah.
             
              Secara tradisional metode PBL digunakan tahun 1920-an oleh Celestine Freinet, seorang guru SD yang mengikuti Perang Dunia I. Sekembalinya dari medan perang, Freinet mengajar lagi di sebuah desa bernama Barsur-Loup yang terletak di bagian tenggara Perancis.
            Awalnya, model problem based learning atau yang biasa juga disebut pembelajaran menurut persoalan ini dimulai di sebuah medical school di Kanada pada tahun 1960-an, tepatnya di McMaster University. Hingga sekarang model pembelajaran PBL telah menyebar ke seluruh kepingan dunia, pada bermacam-macam tingkatan dan jenis sekolah, termasuk Indonesia.
          Menurut Kamdi (2007: 77), “Problem Based Learning (PBL) merupakan model kurikulum yang berhubugan dengan masalah dunia nyata siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai dua karakteristik penting, pertama masalah harus autentik yang berhubungan dengan kontek sosial siswa, kedua masalah harus berakar pada materi subjek dari kurikulum”.
         Peserta didik di dalam model problem based learning(model PBL) mencar ilmu di dalam kelompok-kelompok. Mereka akan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang telah mereka ketahui (pengetahuan apa yang telah mereka miliki), hal-hal apa saja yang mereka perlu untuk ketahui, dan bagaimana mereka akan mendapat informasi yang mungkin akan membantu mereka dalam memecahkan persoalan yang disuguhkan. 
      Peran guru dalam model pembelajaran PBL (problem based learning) ini ialah untuk memfasilitasi dan mensupport pembelajaran siswa, membimbing, sampai memonitor proses mencar ilmu siswa.